[vd-breadcrumbs]

Proyek Rehabilitasi SDN Krampon 2 Terus Disorot: Tim Garuda 08 Siap Layangkan Surat ke Dinas Pendidikan

Oktober 13, 2024 | by Putra Channel | [vd-hit] Views
AddText_10-13-03.05.21

Sampang||Channel.com

Proyek rehabilitasi ruang kelas baru (RKB) dan perbaikan SDN Krampon 2, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, yang didanai Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024, kembali menjadi pusat perhatian publik. Temuan dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, terutama terkait kualitas material yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), semakin memperkuat kekhawatiran. Namun, upaya media untuk memperoleh klarifikasi dari pihak Dinas Pendidikan dan pelaksana proyek hingga kini menemui hambatan.

Media yang beberapa kali mendatangi kantor Dinas Pendidikan Sampang untuk meminta tanggapan terkait temuan di lapangan, belum berhasil mendapatkan penjelasan. Pejabat yang bertanggung jawab dikabarkan sedang berada di luar kantor untuk urusan dinas. Begitu juga dengan pihak pelaksana proyek yang diinformasikan sedang berada di luar kota, sehingga tidak bisa dihubungi untuk memberikan keterangan. Alasan-alasan ini menimbulkan kecurigaan lebih lanjut bahwa pihak-pihak terkait berusaha menghindari pertanyaan penting terkait transparansi proyek ini.

Salah satu temuan paling mencolok di lokasi proyek adalah penggunaan pasir yang diduga tidak sesuai spesifikasi yang tercantum dalam RAB. Seharusnya, material yang digunakan untuk proyek ini, seperti pasir dan kawat, harus memenuhi standar tertentu untuk menjamin kualitas konstruksi. Namun, temuan lapangan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara spesifikasi dan material yang digunakan. Bahkan, seorang pengawas proyek yang tidak ingin disebutkan namanya mengakui adanya penyimpangan tersebut, meski tidak menjelaskan secara rinci dampak yang ditimbulkan terhadap kualitas bangunan.

Selain itu, Divisi Investigasi Garuda 08 Kabupaten Sampang, yang dipimpin oleh Wirno, juga menemukan adanya kejanggalan terkait papan nama proyek yang tidak dipasang di lokasi. “Tidak adanya papan nama ini menciptakan kesan bahwa transparansi sedang diabaikan. Material yang digunakan pun tidak sesuai, termasuk ukuran besi yang tidak memenuhi standar,” tegas Wirno.

Menanggapi temuan ini, Garuda 08 berencana untuk melayangkan surat resmi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Surat tersebut akan berisi permintaan klarifikasi atas dugaan penyimpangan dalam proyek rehabilitasi ini.

“Kami tidak bisa diam saja ketika dana publik yang seharusnya digunakan untuk kepentingan pendidikan diduga disalahgunakan. Jika ada pelanggaran, maka harus ada tindakan tegas,” kata Wirno.

Ia menambahkan bahwa timnya telah mengumpulkan cukup bukti di lapangan untuk melayangkan surat resmi.Proyek ini melibatkan sejumlah CV, seperti , CV Mitra Lestari, CV Padi-Padi Taman, dan CV Putra Hidayat Jaya, yang masing-masing memiliki tanggung jawab tertentu. Namun, dengan dugaan penyimpangan yang mencuat, kredibilitas perusahaan-perusahaan ini pun mulai dipertanyakan. Nilai proyek yang besar seharusnya menjamin hasil yang berkualitas, tetapi kenyataannya, banyak pekerjaan yang dinilai tidak sesuai standar.

Ketidakhadiran pejabat Dinas Pendidikan dan pelaksana proyek menambah panjang daftar pertanyaan yang belum terjawab terkait integritas pelaksanaan proyek ini. Masyarakat, khususnya para orang tua siswa, kini menuntut transparansi dan kejelasan atas penggunaan dana yang seharusnya dialokasikan untuk perbaikan fasilitas pendidikan.

Proyek ini menjadi sorotan karena melibatkan anggaran besar yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sekolah. Apabila dugaan penyimpangan terbukti, ini tidak hanya akan mencederai kepercayaan publik, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan yang diterima siswa. Publik kini menunggu tindak lanjut dari Dinas Pendidikan Sampang, yang diharapkan segera memberikan klarifikasi resmi terkait masalah ini.

Kasus ini juga menjadi ujian penting bagi pemerintah daerah dalam menegakkan transparansi dan akuntabilitas. Apakah ada langkah konkret yang akan diambil untuk menindaklanjuti temuan ini, atau akankah kasus ini berlalu tanpa tindakan yang memadai? Waktu akan menjawab, sementara publik terus memantau perkembangan proyek ini dengan penuh perhatian. (Red)

Share Artikel
Posted in
Tags in
RECOMMENDED FOR YOU